Senin, 21 November 2011

Cerpen Ku

Ini kisah kehidupan nyata gue
Tentang pacar yang  gue cintai dengan sepenuh hati, segenap jiwa raga gue, tapi balasan yang gue terima nggak sebanding dengan apa yang udah gue lakuin dan gue korbanin untuk dia.
Cerita gadis si 1 januari
Antara Kesetiaan dan Dusta
Di sebuah depan pintu berdiri sosok gadis yang nampak ragu-ragu untuk masuk kedalam ruang yang berada di balik pintu itu. Tiba-tiba dari beuah anak tangga muncul sosok gadis yang lain yang dengan tergesa-gesa juga menuju pintu yang semula berdirinya gadis pertama. Merekapun saling tegur sapa.
“hai, mau masuk ya!” tanya gadis kedua
“ Iya!” jawab gadis pertama
Dan akhirnya merekapun masuk bersamaan kedalam ruangan yang berada di balik pintu itu. Ternyata ruangan itu adalah sebuah kelas. Merekapun memilih tempat sebagai awal masuk nampaknya kursi belakang cocok untuk mereka dan merekapun duduk beriringan. Di sela waktu belajar mereka saling berkenalan
“ Hai, namanya siapa” tanya gadis kesatu
“ Octa” jawab gadi kedua
“ Feggy” balas gadis kesatu
Beberapa jam kemudian materi perkuliahanpun selesai, mereka istirahat dan masuk kelas serta pulang kampuspun selalu bersamaan. Hari demi hari pun dilalui oleh mereka seperti biasa. Hingga pada suatu hari mereka mendapatkan tugas kelompok. Kebetulan Ve saat itu tidak masuk kelas.
“ Ve, ada tugas kelompok nich. Kita bertiga” celetuk Octa
“ Sama siapa lagi Ta?” tanya Ve dengan tatapan serius
“ Ada ntar juga anaknya keluar” jawab Octa dengan gayanya yang slow dan cuek bebek
Tak lama kemudian muncullah sosok gadis berkaos hitam dan berambut keriting dengan kuncir kudanya serta logatnya yang khas suku Ambon banget
“ Hai, Feggy” Vemenjulurkan tangan
“ Prisilia” menyambut uluran tangan Ve
Akhirnya mereka bertigapun menjadi dekat dan bersahabat.
Masuk semester tiga Prisilia terpisah dari Ve dan Octa. Karena berbeda kelas tingkat intensitas pertemuan merekapun berkurang. Hingga suatu saat Prisilia mengenalkan temannya yang bernama Tika dan Indah, dan akhirnya kamipun cukup dekat. Namun setelah memasuki semester keempat indah memisahkan diri dengan kami. Dia lebih memilih untuk bergabung dengan teman yang lain. Bagi kami tak masalah, setiap orang berhak memilih untuk berteman dengan siapapun.
***
Ve memiliki seorang kekasih yang bernama Taufik yang mana telah ia nantikan dua tahun lamanya. Mereka kenal ketika Ve masih duduk di bangku SMP dan ketika di bangku SMA mereka pernah menjalin kasih namun berakhir, karena jarak yang memang tak terlalu jauh. Namun cukup jauh untuk anak SMA saat itu.
Ve adalah tipe gadis yang setia, ia tak ingin menduakan pasangannya. Maka dari itulah Ve memutuskan untuk meninggalkan Vic. Ve merasa bersalah pada Vic. Ve mencoba melupakan Vic dengan berbagai cara. Ve menjalin hubungan dengan pria lainnya namun, tetap saja Vic selalu ada di dalam fikirannya. Suatu saat Ve mencoba untuk memberanikan diri menemui Vic. Dengan jantung yang berdetak kencang
DAG.....DIG....DUG...
Ve melangkahkan kakinya menemui Vic
“ Hai Vic, apa kabar?” sapa Ve
“ Hai, baik. Kamu sendiri?” tanya Vic
“ Ya! seperti yang kamu lihat, baik” awab Ve
Merekapun akhirnya bernostalgia dengan kisah mereka dahulu dari awal jumpa hingga akhirnya berpisah dan kini bertemu kembali. Jalinan komunikasi mereka lancar. Dengan saling memiliki nomer handpone tentunya tidak susah untuk berkomunikasi. Setiap malam dan hari-hari Ve, Vic selalu menghubunginya. Penantian Ve yang selama ini memiliki titik cerah sebuah harapan. Namun sayang, Ve belum bisa tenang karena Vic saat itu memiliki seorang kekasih yang teramat posesif. Hubungan mereka sering kali renggang. Dan disaat ada masalah Vic selalu menceritakan kepada Ve. Meskipun Ve sedih namun demi hubungannya dan Vic, Vepun bersabar dan menghibur Vic disaat Vic sedih.
Suatu hari kekasih Vic mengetahui jika Vic berhubungan dengan Ve. Gadis itu marah kepada Vic. Akhirnya Vic terpaksa harus mengganti nomer handphonenya demi hubungannya dan kekasihnya. Setelah Vic mengganti nomer Vepun  kehilangan kontek dengan Vic. Ve mungkin tidak bisa menghubungi  Ve. Tapi Vic bisa menghubungi Ve. Karena nomer Ve telah tersimpan di fikirannya. Entah karena apa suatu hari tanpa sepengetahuan Ve, Vic memberikan nomernya pada Ve dengan cara menyelipkan nomer itu  didalam tas Ve. Ve pun akhirnya mengetahui hal itu karena Vic meneleponnya. Saat itu panggilan sayang mereka adalah Mumu dan Ququ
“ Mu, di kantong samping tas mumu ada sesuatu” kata Vic
“ Apaan??? Nomer siapa ini???” sambil mencari dan menemukan selembar kertas yang didalamnya bertuliskan sebuah nomer, sepertinya nomer HP
“ Takut Mumu ada apa-apa dan butuh Ququ” Jawab Vic
“ Makasih yach Qu” kata Ve sambil tersenyum senang
Setelah itu merekapun melakukan kontek sesering mungkin, hingga suatu saat Ve menyadari Ve masih sangat mencintai Vic. Dan hingga dulu perasaan Ve kepada Vic semakin hari semakin besar. Suatu hari Ve meminta kepastian dari Vic.
“ Qu! Sebenernya Ququ nganggap Mumu itu apa sih???” tanya Ve dengan nada meminta kepastian
“ Adik, dan sahabat” jawab Vic
“ Gak lebih dari itu”
“ Nggak!”
“ Klo misalkan ada yang suka sama Mumu gimana Qu?”
“ Ya udah terserah Mumu”
Mendengar penjaelasan dan ketegasan dari Vic Ve pun memutuskan untuk menerima seseorang yang memang benar-benar mencintainya. Meskipun Ve sudah menolaknya dengan berbagai macam cara, namun pria ini tetap saja mencintai dan menyayangi Ve. Ve pun menjalin hubungan kasih dengan pria tersebut. Namun suatu hari Vic membaca pesan di hp Ve, dan itu ternyata dari kekasih Ve. Vic pun langsung berubah parasnya dan terlihat amat jelas jika Vic marah pada saat itu. Ve merasa sedih dan bersalah pada Vic, karena iya tak memberi tau Vic jika Ve kini tlah memiliki kekasih. Akhirnya Ve pun memutuskan hubungannya dengan kekasihnya. Dengan merasa penuh penyesalan dan rasa bersalah Ve pun memutuskan pria tersebut.
Suatu ketika saat berada dalam perjalanan menuju rumahnya Ve tiba-tiba hp ve berbunyi
Ttrrrr,,,,Trrrrr,,,,trrrrrrrt
“ Hallo” sapa Ve saat menerima telepon tersebut
“ Hallo Kak” terdengar suara wanita dari seberang telepon
“ Iya! Ini siapa ya?”
“ Ini Vitri Kak”
“ Oh Vitri, iya dek ada apa?”
Percakapanpun berlangsung. Vitri adalah adik kandung Vic. Ve dan Vitri belum terlalu dekat, karena Vitri selama ini tinggal di kampung dan baru tahun ini dia di Jakarta. 
Selang beberapa hari setelah percakapan itu Vitri menelepon Ve kembali dan mengabarkan jika Vic kini telah berpisah dengan kekasihnya. Ve turut bersedih atas apa yang Vic alami. Namun dibalik kesedihannya Ve pun agak lega, karena ini sebuah peluang baginya untuk dapat mencintai Vic dengan seutuhnya tanpa harus mengorbankan perasaannya. Tak lama setelah kabar perpisahan Vic dan kekasihnya Ve dan Vic pun dekat kembali dan tak lama merekapun bersatu menjadi sepasang kekasih. 
****
Hari demi hari Ve dan vic lewati dengan senang hati. hingga suatu hari mantan kekasih Vic menelepon Ve dan menceritakan apa saja yang telah Vic dan dia lakukan selama mereka menjalin kasih. Meski Ve hancur, sakit, dan sedih namun Ve yakin itu hanyalah masa lalu dari Vic dan wanita itu. Ve sadar wanita itu hanya ingin menghancurkan hubungan Ve dan Vic. Hari demi hari terlewati, bulan demi bulan pun mereka lalui. Namun ternyata Ve salah hubungan ini seharusnya tak di lanjutkan dan tak usah di pertahankan. Ternyata, Vic dan mantannya masih sering berkomunikasi bahkan bertemu di luar sepengetahuan Ve. Ve sedih, hancur rasanya. Vic pun meminta maaf atas kejadian selama ini. karena cintanya yang teramat sangat besar untuk Vic Ve pun memaafkan segala kesalahan Vic. Namun, tetap saja hal yang sama pun terjadi kembali. Ve bingung harus bagaimana menghadapi Vic. Ve tak ingin melakukan hal sama dengan meninggalkan Vic. Ve pun bertahan dan hanya mampu bertahan. Hingga hubungan mereka berjalan hampir dua tahun Vic masih tetap tak bisa berubah. suatu malam Ve melakukan pengintaian di rumah Vic. Ve sengaja datang ke rumah Vic tanpa memberi kabar. karena niatnya saat itu adalah memberikan suprise. Alangkah terkejutnya Ve saat itu. ia mendapati Vic dengan seorang wanita yang bukan lain dan bukan tidak adalah mantan kekasihnya. Wanita yang selama ini berusaha untuk menhancurkan hubungan Ve dan Vic. Tak kuasa rasa hati Ve menahan air mata dan amarah yang tertahan di dalam dadanya. Vic pun menghampiri Ve. Ve dengan rasa amarahnya yang meluap-luap ia pun melemparkan sebuah tamparan di pipi Vic. Pipi orang yang ia sayangi, yang ia cintai dengan setulus hati. mungkin seharusnya bukan Vic yang menerima tamparan itu. Tapi Ve memangdang karena sama-sama wanita. Maka tak baik bila wanita itu yang Ve tampar. setelah menampar Vic Ve pun pergi tampa jejak. dengan langkah kaki yang berat dan linang air mata Ve pergi meninggalkan Vic dengan wanita itu. 
****
Sesampainya dirumah Ve pun hanya mampu menangis dan menahan sakit atas semua kejadian malam itu. Setelah kejadian itu Ve mulai berkurang nafsu makan dan tiada semangat untuk hidup. Hanya lewat tangis Ve lampiaskan perasaan Ve akan kekesalannya pada Vic
" Ya ALLAH!!! Mengapa dia tega seperti itu pada ku???? apa salah ku padanya???" kata-kata inilah yang selalu Ve ucapkan tiap kali mengingat perbuatan Vic.
Peristiwa ini pun Ve ceritakan pada sahabatnya yaitu Octa, Prisilia, dan Tika. 
" Ya udah sabar" 
" Brarti dia bukan yang terbaik buat lu"
" Gue bilang juga apa! udah gak usah sama dia" 
" Cowok gak cuma dia doang"
Ve yang mendengarkan bermacam coment dari sahabatnya hanya mampu diam dan menangis. Kini hari-hari Ve hanya ditemani oleh sahabat dan keluarganya tanpa harus ada seorang pria lagi yang masuk dalam hidupnya. Karena seperti apapun Vic jauh dilubuk hati Ve yang paling dalam masih terukir indah dan jelan nama Vic. dan hingga kini pun Ve masih menyayangi Vic. 
Entah sampai kapan hanya waktu dan keadaan yang mampu mengubahnya. 


(karya: Feggy Nurcholifah) 
19032010
VHEIVIC FOREVER



Tidak ada komentar:

Posting Komentar